SELAMAT DATANG DI SITUS SUMBER INSPIRASI

BERBAGI DENGAN ANDA, MENGINFORMASIKAN HAL YANG BERMANFAAT

Rabu, 29 Februari 2012

HASIL UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI GURU 2012

Hasil Uji Kompetensi Sertifikasi Guru tahun 2012 dapatkah menjadi acuan dalam pelaksanaan proses perekrutan guru yang layak untuk menerima tunjangan profesi atau yang disebut dengan sertifikasi guru ?
analisis saya sertifikasi guru yang sedang berjalan atau sudah kuran lebih 4 tahun berjalan yang menghabiskan uang negara triliun rupiah belum terlihat efektif. sebab dalam kurun waktu yang 4-5 tahun ini belum kelihatan prestasi yang meningkat bagi murid/siswa.
menurut pandangan saya perlu di tinjau kembali siapa guru yang layak menerima tunjangan guru profesional itu, sehingga tidak merugikan negara.
guru yang sudah menerima tunjangan sertifikasi perlu di tes/diuji kembali secara jujur dan transparan. Bagaimana sistem pengujiannya ? mari Kita pikirkan bersama-sama. Menurut saya pengujian dapat dilakukan sesuai dengan bidang yang telah disertifikasi oleh Pihak berwenang seperti tentang guru kelas, guru bidang studi dan lain-lain. dengan demikian maka kecemburuan sosial diantara pegawai negeri sipil tidak akan terjadi. Guru sepertinya terlalu di istimewakan oleh pemerintah, bagaimana dengan pegawai yang ada di instansi lain ? apakah mereka juga mendapat perhatian dari pemerintah, atau bagaimana dengan TNI, atau POLRI ? yang sebenarnya mereka bekerja 24 jam ? apakah mereka juga dimudahkan untuk memperoleh kenaikan pangkat ? atau masih terlalu banyak orang miskin yang melarat di pinggir jalan, baik yang ada di pedesaan yang bersusah payah memperoleh sesuap nasi, sungguh dimana perhatian dan kebijakan pemerintah Mengenai Sertifikasi Guru INI ?

Berikan Pendapat Saudara


By,


Samuel Daud Sinaga

SERTIFIKASI

PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN
DINAS PENDIDIKAN
SD...........
KECAMATAN PEMATANG BANDAR


SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS (SKMT)
Nomor : 421/ /SD/Disdik/2011


Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat / Golongan : Pembina IV/A
Jabatan :

Menerangkan dengan sebenarnya bahwa :
1. Guru atas nama , Lahir di Pematang Bandar pada tanggal 17 Bulan Juli tahun 1957 aktif melaksanakan tugas sebagai guru mata pelajaran agama,
2. Guru yang namanya tercantum pada dictum nomor (1) diatas pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 melaksanakan tugas dengan beban kerja sebanyak 24 (dua puluh empat ) jam tatap muka (JTM) yang terdiri dari :
A. Tugas Utama sebagai guru mengajar Agama sebanyak 18 jam (JTM)
B. Tugas tambahan lainnya PKn. 6 jam (JTM)

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk penerimaan tunjangan profesi tahun 2011 dari Kementrian Agama. Jika ternyata keterangan ini tidak benar, dan mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bertanggungjawab untuk mengganti kerugian Negara tersebut atau menerima sanksi hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Talun Madear, 05 Desember 2011

Kepala Sekolah
SD 091655 Pematang Bandar




SITI HAJAR SARAGIH,S.PdI
NIP 196008141982012002





PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN
DINAS PENDIDIKAN
PAMATANG RAYA
SUMATERA UTARA


SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS(SPMT)
Nomor : 420/ /DS/Disdik-2011

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat / Golongan :
Jabatan :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa nama dibawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat / Golongan :
Jabatan :


Berdasarkan :
1. SK Kepala Sekolah Dasar No. 091655 Pematang Bandar Nomor : 421/12/SD/Disdik/2010 Tanggal 19 Juli 2010 tentang Pembagian Tugas Guru dalam Proses Belajar Mengajar atau Bimbingan Tahun Pelajaran 2010 / 2011
2. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ. I/313A/2010 Tentang Penetapan Guru Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Dan Guru Yang Diangkat Dalam Jabatan Pengawas Pendidikan Agama Islam Yang Lulus Sertifikasi Dan Berhak Menerima Tunjangan Profesi tanggal 31 Mei 2010

Maka dengan ini menyatakan bahwa :
1. PNS/Guru yang bersangkutan benar memiliki beban tugas mengajar 18 jam sebagai guru agama
2. PNS/Guru yang bersangkutan sampai saat ini aktif melaksanakan tugas, dan diberi tugas tambahan Ekstrakurikuler 6 Jam (JTM) telah nyata melaksanakan tugas sejak 1 Januari 1982 di SD 091655 Pematang Bandar Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun dan diberi Tunjangan sebesar Rp.2.949.400 (Dua Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Rupiah) setiap bulannya



Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya

Pamatang Raya, 2011

Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Simalungun



______________________
NIP :


SURAT PERNYATAAN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
NIP :
Pangkat / Golongan :
Unit Kerja :
Huluan
Kabupaten Simalungun
Alamat :
Kabupaten Simalungun

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah melaksanakan tugas saya sebagai tenaga pendidik dengan beban kerja sebanyak 24 jam tetap muka (JTM) pada Madrasah / Sekolah Dasar Negeri 097812 Bandar Betsy terdiri dari :
1. Tugas Utama sebagai guru agama Islam 6 Jam (JTM)
2. Tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah 18 Jam (JTM)

Surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya dan untuk melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk menerima tunjangan/ bantuan tunjangan profesi tahun 2011 dari Kementrian Agama. Jika ternyata keterangan ini tidak benar dan mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bertanggung jawab untuk mengganti kerugian Negara tersebut atau menerima sanksi hukum sesuai ketentuan yang berlaku.




, Juni 2011

Yang membuat Pernyataan




___________________
NIP :

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT , karena dengan petunjuk dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia tentang “ Pentingnya Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar”. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Salma Sunaiyah, S.Ag M.Pd., selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
2. Teman – teman mahasiswa prodi pendidikan agama Islam tahun angkatan 2009 kelas C, yang turut memberi dukungan pada kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya para remaja generasi muda yang harus tetap menjaga dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional, dan bukan sebagai simbol saja.
Kami mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki makalah kami yang berikutnya.
PENULIS
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar …………………………………………………………… 2
Daftar Isi …………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar …………………………… 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………… 9
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan seharusnya kita menggunakannya dalam kegiatan sehari – hari. Selain itu menggunakan bahasa Indonesia harus dengan baik dan benar, bukan dicampur adukkan dengan bahasa daerah, bahasa asing dan bahasa “ gaul “. Dalam hal ini media berpengaruh kuat kepada masyarakat dalam berbahasa. Tetapi pada kenyataannya, media justru menampilkan atau menulis berita yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia “ dicampur “ bahasa gaul, bahkan bahasa asing.
Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau, dan belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang memberikan perhatian terhadap masalah ini. Apabila penggunaan bahasa Indonesia kian hari terus tergeser oleh bahasa asing atau bahasa daerah, maka posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional akan terlupakan oleh masyarakat Indonesia.
A. Rumusan Masalah
Bagaimanakah berbahasa Indonesia yang baik dan benar ?
A. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Sebagai rakyat Indonesia sudah seharusnya kita menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari- hari. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat penting di Negara Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, berarti telah menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumapah pemuda.
Pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau. Tetapi tidak nlembaga pemerintah atau masyarakat yang memberikan perhatian terhadap kekacauan ini. Sebagai contoh, seorang pengarang buku Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, Abdul Chaer. Beliau dengan jelas menguraikan cara penggunaan kaidah- kaidah umum bahasa Indonesia, agar pembaca memperoleh kemampuan berbahasa Indonesia baik secara tertulis maupun lisan. Tetapi pada kenyataannya, media elektronik dan media cetak cenderung memakai bahasa Indonesia tanpa memperhatikan kaidah – kaidah tersebut.[1]
Sebagian besar masyarakat masih menggabungkan penggunaan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia, terutama bahasa daerah dari tempatnya berasal. Kemunculan bahasa seorang anak berkaitan dengan bahasa pertama yang diperoleh dari orang terdekatnya atau dapat dikatakan orang tua yang mendasari latar belakang budaya anak tersebut. Selain itu, lingkungan tempat anak berkembang juga sangat mempengaruhi bahasa seorang anak.[2]
Contoh ungkapan berbahasa Indonesia dengan warna bahasa daerah yang seharusnya kita hindari adalah :
A.
1. Saya ucapkan sugeng rawuh kepada Bapak Bupati
2. Silahkan dhahar seadanya
Penuturan yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah :
1. Saya ucapkan selamat datang kepada Bapak Bupati
2. Silahkan makan seadanya
Banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengetahui bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Adapun penyebab orang sudah jarang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah :
1.
1. Terjadinya dwi bahasa
Bahasa daerah masih menjadi komunikasi resmi terutama pada masyarakat pedesaan sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.
1.
1. Terjadinya globalisasi
Dengan adanya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, maka banyak orang menyelipkan bahasa Inggris dalam berbahasa. Contohnya bahasa Indonesia gaya MTV yang lebih banyak kata- kata Inggrisnya daripada kata- kata Indonesianya. Selain itu, penguasaan bahasa Inggris yang baik dapat menjanjikan kedudukan, status sosial, dan tingkat ekonomi yang lebih baik daripada hanya menguasai bahasa Indonesia saja. Di tempat- tempat umum sudah jarang sekali ditemukan plang yang berbahasa Indonesia. Semuanya hampir memilih menggunakan bahasa Inggris, misalnya, open untuk buka, closed untuk tutup, welcome untuk selamat datang, push untuk dorong, dan lain- lain.
1.
1. Munculnya bahasa gaul
Dewasa ini pemakaian pemakaian bahasa Indonesia yang baik ndalam kehidupan sehari – hari mulai bergeser dan digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang lebih dikenal dengan “ bahasa gaul “. Bahkan dalam situasi resmi pun bahasa gaul kadang muncul sehingga mengakibatkan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar. Misalnya, gue ( aku, saya ), elo ( kamu ), emang gue pikirin ( aku tidak peduli ), bokap, nyokap ( ayah, ibu ), dan sebagainya.
1.
1. Tidak memasyarakatnya bahasa Indonesia di kalangan remaja
1.
1. Struktur bahasa Indonesia yang kurang dipahami
1.
1. Kurangnya pengaplikasian bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan formal seperti sekolah
1.
1. Banyak orang yang menganggap bahasa Indonesia itu tidak modern
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya dalam situasi nonformal seperti di warung, di pasar, di rumah dan lain- lain hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu terikat. Contohnya, “ Berapa nih, Bu, bayemnya ? “.
Sedangkan pada situasi formal seperti kuliah, seminar, rapat dan lain- lain, menggunakan bahasa Indonesia yang resmi dan formal serta memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, seperti kaidah ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat dan kaidah penataan penalaran. Jika kaidah – kaidah bahasa kurang ditaati, maka pemakaian bahasa Indonesia tersebut tidak benar atau tidak baku. Jadi, berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan juga mengikuti kaidah bahasa yang benar.[3]
Jika kita berbahasa benar belum tentu baik untuk mencapai sasarannya, begitu juga sebaliknya. Jika kita berbahasa baik, belum tentu harus benar, kata benar dalam hal ini mengacu kepada bahasa baku. Contohnya, kita melarang anak kecil naik ke atas meja, “ Hayo adek, nggak boleh nauk ke meja, nanti jatuh!” Akan terdengar lucu jika menggunakan bahasa baku, “ Adik tidak boleh naik ke atas meja, karena nanti engkau bisa jatuh!”.
Untuk itu ada baiknya kita tetap harus selalu berbahasa Indonesia yang baik dan benar yang berarti pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang benar. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebaliknya mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.[4]
Berbahasa Indonesia yang baik dan benar memiliki fungsi sebagai berikut :
A.
1. Fungsi pemersatu kebhinekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas- batas kedaerahansehingga mampu membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa Indonesia
A.
1. Fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulandengan bangsa lain
A.
1. Fungsi pembawa kewibawaan karena berpendidikandan yang terpelajar
A.
1. Fungsi sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya pemakaian bahasa sehingga memberi kesadaran adanya aturan baku dan layak dipatuhi.
Agar berbahasa Indonesia yang baik dan benar dapat digunakan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Menjadikan lembaga pendidikan sebagai basis pembinaan bahasa
Dunia pendidikan yang syarat pembelajarannya dengan media bahasa, menjadikan bahasa sebagai alat komunikasi primer. Pembelajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar dimulai dari lingkungan rumah dan di sekolah mulai dari taman kanak- kanak sampai perguruan tinggi. Jika penggunaan bahasa yang baik dan benar sudah diterapkan sejak kecil di lingkungan formal, maka orang- orang akan berbahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi.
2. Perlunya pemahaman terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar
Secara umum, perlu adanya kesesuaian antara bahasa yang dipakai dengan tempat berbahasa. Oleh karena itu, pemahaman dalam berbahasa sangat diperlukan agar orang mengetahui bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Menjunjung tinggi bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pertama dan utama di Negara Republik Indonesia. Bahasa daerah bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber bahan pembantu pengembangan bahasa nasional.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau. Dalam berbahasa Indonesia, masyarakat cenderung mencampur adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah atau bahasa asing. Padahal dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, dalam situasi formal maupun non formal, harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku dan norma kemasyarakatan yang berlaku.
Selain itu, dewasa ini banyak media cetak atau elektronik yang menggunakan bahasa remajaatau dikenal dengan bahasa gaul, sehingga status bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalsemakin terlupakan oleh masyarakat.
Penyebab orang sudah jarang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah :
1. Terjadinya dwi bahasa
2. Terjadinya globalisasi
3. Munculnya bahasa gaul
4. Tidak memasyarakatnya bahasa Indonesia di kalangan remaja
5. Struktur bahasa Indonesia yang kurang dipahami
6. Kurangnya pengaplikasian bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan formal seperti sekolah
7. Banyak orang yang menganggap bahasa Indonesia itu tidak modern
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat digunakan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat, antara lain :
1. Menjadikan lembaga pendidikan sebagai basis pembinaan bahasa
2. Perlunya pemahaman terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar
3. Menjunjung tinggi bahasa Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
http://kaharcinere.blog.mediaindonesia.com/2009/08/26/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/
http://pelitaku.sabda.org
http://neztyara.blogspot.com/2009/11/menggunakan-bahasa-indonesia-yang-baik.html
http://yunigeminie.ngeblogs.com/2009/09/29/penggunaan-bahasa-indonesia-di-kalangan-remaja/
________________________________________
[1] http://kaharcinere.blog.mediaindonesia.com/2009/08/26/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/

SABUN CAIR IAS CLEAN MULTI FUNGSI

Dapatkan Segera Sabun Cair

Multi Fungsi
Bagi yang berminat silahkan hubungi 082165177103
1. 400 Ml Rp. 3000
2. 600 Ml Rp. 5000
Kegunaan :
1. Mencuci Piring dan peralatan dapur
2. Menghilangkan lemak-lemak
3. Sabun Untuk Mencuci Mobil, Sepeda motor
4. Pembersih lantai

4 in 1

Senin, 18 April 2011

kumpulan rpp/silabus

CONTOH PROPOSAL SEMINAR KKR LSD


PEMUDA BETHEL INJIL SEPENUH
WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN & KOTA PEMATANG SIANTAR
PROVINSI SUMATERA UTARA


Nomor             : ____________                                                          Kepada Yth :
Lamp               : 1 berkas                                                                     Bapak/Ibu/Sdr/i
Hal                  : Permohonan Bantuan Dana                                      Di –
                                                                                                                        Tempat


Shalom
Dengan hormat,
Bersama dengan surat ini kami Panita SEMINAR DAN PEMBINAAN PEMUDA REMAJA PBIS SUMUT-ACEH wilayah Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar datang dengan segala kerendahan hati memohon agar sudi kiranya dapat memberikan dikungan dalam doa dan dana demi terlaksananya acara tersebut diatas.

Demikian proposal ini kami sampaikan atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Sdr/I kami sampaikan terimakasih

Panitia :

Ketua                                                Bendahara                               Sekretaris


Samuel Daud Sinaga                         Jummi Sitorus                         Markus











I.                   PENDAHULUAN.

Yesus yang berkuasa melakukan segala sesuatu dalam hidup ini. Amin.
Melihat perkembangan zaman yang sangat pesat dan dibarengi dengan perkembangan teknologi (Iptek) yang mana harus dihadapi setiap generasi.
Jika anak muda tidak mengikuti perkembangan teknologi maka akan sedikit mendapat informasi, juga segaliknya jika di ikuti maka akan membawa dampak yang mempengaruhi kepribadiannya baik secara positif dan negative.
Pemuda identik dengan rasa ingin tau dan menginginkan sesuatu yang baru, jika mereka banyak dilarang maka mereka akan semakin penasaran dan bertanya kenapa dan kenapa ? dengan sendirinya dia akan melakukan berbagai macam cara untuk mencari tau apa yang dilarang itu. Dari rasa keingintahuan itu maka banyak yang jatuh dalam dosa dengan terjerumus tehadap seks bebas, narkoba, dan bentuk kejahatan lainnya. 
Seks bebas yang terjadi di kalangan generasi muda negara kita sangat bisa dikatakan sebagai bencana nasional atau lebih tepatnya disebut bencana moral nasional. Berbeda dengan bencana nasional lainnya bencana moral yang satu ini (ada banyak bencana moral di negeri loh jinawi ini) belum disadari sebagai bencana oleh para petinggi negeri dan sebagian besar masyarakat sehingga tidak ada tindakan atau kebijakan pemerintah maupun informal masyarakat untuk menghentikan bencana ini. Data dan fakta sudah lebih dari cukup untuk mengatakan bahwa seks bebas pada kalangan remaja ini sudah pada titik nadir yang sudah sangat mengkhawatirkan. Tetapi tetap saja sampai detik ini tidak ada satupun kebijakan pemerintah yang khusus untuk menghentikan, menurunkan bahkan menghambat tingginya angka kejadian seks bebas pada para bunga bangsa ini.
Diantara data-data hasil survey/penelitian yang akan memaparkan 2 hasil survey yang sudah diangkat pada beberapa media massa, terakhir pada acara televisi Kick Andy. Pada tahun 2007 Komnas Perlindungan Anak melakukan survey kepada 4.500 remaja (pelajar SMP & SMU) di 12 kota besar dengan hasil sebagai berikut ; sebanyak 97% remaja pernah nonton film porno, 93,7% pernah melakukan ciuman, oral seks dan petting, 62,7% sudah tidak perawan lagi (pernah melakukan hubungan seks), 21,2% pernah melakukan aborsi.
Data kedua yang ingin disampaikan adalah hasil penelitian BKKBN yang bekerja sama dengan salah satu yayasan yang mengkhususkan diri pada bidang anak-anak dan perempuan/ibu pada tahun 2010 yang dilaksanakan kepada remaja/pelajar usia 13 – 18 tahun dengan hasil sebagai berikut ; di Jabodetabek 51% remajanya pernah melakukan seks bebas/tidak perawan lagi, di Medan sebesar 54%, di Surabaya 52%, di Bandung 47%. Selain data di atas didapatkan pula kenyataan bahwa 30% pelacur dikota-kota tersebut adalah para remaja. Bahkan ada disalah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 18 orang siswanya berperan ganda sebagai PSK dan kepala sekolahnya tidak mengetahui.
Untuk menjadi generasi yang bersih dan beriman Kepada Tuhan Yesus harus mempertahankan hidupnya kudus. Kudus tidak  semata-mata bisa didapatkan dengan cara tinggal di golongan orang-orang rohani tetapi kekudusan itu didapatkan dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan menuruti segala FirmanNya dan mempertahankan kekudusan itu.






II.                Acara :
SEMINAR DAN KKR REMAJA SE-GBIS WILAYAH SIMALUNGUN DAN KOTA PEMATANG SIANTAR (TERBUKA UNTUK UMUM)

III.             Tema : “ Hadapi Tantangan Iptek Di tengah- tengah Pemuda Remaja”

IV.             Tujuan.
1.      Mengadakan Pembinaan bagi Para remaja Kristen Khususnya Pemuda Remaja GBIS SUMUT –ACEH wilayah Simalungun dan Kota Pematang Siantar  tentang seks, narkoba, dan Pemulihan hati Bapa
2.      Menjalin Rasa kepedulian diantara sesama remaja dan Pemuda
3.      Menjadikan Pemuda Remaja yang Militan, Bermoral, berakhlak dan beriman.

V.                Tempat      : GBIS Siloam Pematang Bandar
Tanggal     : 29 Juni 2011 

VI.             Taksasi Dana yang dibutuhkan

1.      Konsumsi untuk peserta seminar 100 orang @ 7.000 x 3       = Rp. 2.100.000
2.      Sewa Generator @ Sound system                                          = Rp. 1.000.000
3.      Photocopy Bahan Seminar dll                                                = Rp.    500.000
Jumlah                                                                                   = Rp. 3.600.000
                        (Tiga Juta enam Ratus Ribu Rupiah)


VII.          Penutup

Demikian proposal ini kami sampaikan kepada Bapak/Ibu/Sdr/I, semoga tergugah kiranya hati kita mengasihi para pemuda remaja  yang sedang diperhadapkan dengan tantangan zaman dan Teknologi (Internet) yang rawan akan semakin banyaknya remaja yang akan terjerumus terhadap dosa.




Panitia :

Ketua                                                Bendahara                               Sekretaris




Samuel Daud Sinaga                         Jimmi Sitorus                          Markus







PROPOSAL

SEMINAR DAN KKR
PEMUDA BETHEL INJIL SEPENUH  (PBIS)
WILAYAH SIMALUNGUN
DAN KOTA PEMATANG SIANTAR































PEMATANG BANDAR 29 JUNI 2011


Jumat, 29 Oktober 2010

mAKALAH sEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI AMERIKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.

Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat.
Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien.

B.     Tujuan Penulisan.
-          Untuk memenuhi Tugas yang diberikan oleh Dosen.
-          Untuk mengetahui sejarah akuntansi




























BAB II
SEJARAH   AKUNTANSI


A. Sejarah Awal Akuntansi

Kurang lebih 3000 SM , antara lain : pembentukan sistem pemerintahan pertama di dunia , sistem bahasa tertua, dan pembuat catatan tertua di Kaldea-Babilonia,Asiria dan Samaria ; peradaban Mesir dimana terbentuk poros berputarnya keuangan dan departemen ; peradaban China dengan akuntansi pemerintahan pada Dinasti Chao ; peradaban Yunani ,dimana diperkenalkan sistem akuntansi pertanggung jawaban dan peradaban Roma dengan pembayaran pajak sesuai laporan keuangan dan hak sipil sesuai tingkat kekayaannya.

 Timbulnya pembukuan sistematik didukung oleh tujuh prakondisi yakni :
1.Seni menulis , karena pembukuan adalah suatu pencatatan
2.Aritmetika , karena terdiri dari perhitungan-perhitungan sederhana
3. Kekayaan Pribadi, karena terdiri dari fakta atas hak kekayaan
4. Uang, karena transaksi harus dapat direduksi dalam denominator umum
5. Kredit, diperlukan untuk transaksi yang belum selesai dicatat pada saat kejadian
6. Perniagaan, agar usaha dapat diorganisasikan dalam suatu system.
7. Modal, karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit tidak mungkin.

Timbulnya metode pencatatan berpasangan dengan nama pembukuan Italia yang dipelopori oleh Massari yang menggabungkan elemen-elemen yang beragam menjadi suatu system klasifikasi yang terintegrasi kedalam suatu akun yang dicatat dengan prinsip berpasangan yang masih sangat sederhana.







B.      Sejarah   Akuntansi di Amerika Serikat

Di Amerika Serikat , dilakukan pengujian dan analisa pada prinsip dan teori akuntansi yang berkembang melalui 4 fase yakni :

1. Fase Kontribusi Manajemen (1900-1933)
Pengaruh manajemen dalam pembentukan prinsip-prinsip akuntansi muncul dari meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik dominan yang dimainkan oleh korporasi industri stelah 1900. Penyebaran kepemilikan saham memberi peluang bagi manajemen untuk mengendalikan bentuk dan isi pengungkapan akuntansi. Ketergantungan pada inisiatif manajemen menimbulkan konsekuensi sbb:
1.      Sebagian besar teknik akuntansi tidak memiliki dukungan teoritis.
2.      Pusat perhatian pada penentuan penghasilan kena pajak dan minimisasi pajak penghasilan.
3.      Teknik yang diadopsi adalah untuk meratakan pendapatan
4.      Penghindaran dari masalah-masalah kompleks dan solusi berdasarkan kebijakan dianut.
5.      Perbedaan perlakuan teknik akuntansi dari perusahaan yang berbeda untuk masalah yang sama.

Situasi ini menghasilkan ketidakpuasan, karena adanya tuntutan dalam peningkatan standar pelaporan keuangan dan meminta danya perlindungan terhadap investor.
Perdebatan teoritis dan kontrofersi pada saat itu terutama menyangkut akuntansi kos untuk bunga .

Penentuan biaya overhead dalam kos produk menjadi isu utama seiring dengan alokasi kos produk yang realistis, meningkatnya investasi pada mesin-mesin dan kebutuhan modal untuk jangka panjang. Pendapat The American Institute of Accountants (AIA) menentukan bahwa tidak ada kos penjualan, beban bunga dan biaya administrasi yang dimasukkan dalam kos overhead pabrik. Perselisihan tentang akuntansi kos bunga dipandang sebagai konflik antara teori entitas (entity) dan kepemilikan (proprietary).


Peristiwa penting lain adalah pengaruh pajak penghasilan terhadap teori akuntansi yakni diakuinya pendapatan bersih atas dasar periode akuntansi dan metode akuntansi yang digunakan oleh pembukuan wajib pajak. Hal ini merupakan tahap awal harmonisasi antara akuntansi pajak dengan akuntansi keuangan.

2.      Fase Kontribusi Institusi (1933-1959)

Fase ini ditandai dengan timbulnya badan/institusi dan peningkatan peranannya dalam pengembangan prinsip akuntansi, sbb:

1.      Tahun 1934 Kongres membentuk Securities and Exchange Commision (SEC) untuk melaksanakan berbagai peraturan investasi federal. Komisi ini dapat merumuskan hal-hal, informasi, metode-metode, yang harus ditunjukan dalam laporan keuangan.
2.      Adanya usulan agar The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) mulai melakukan kerjasama dengan bursa saham sehingga standar yang ditetapkan dalam laporan keuangan dapat sesuai dengan eksekutif perusahaan dan akuntan sesuai dengan praktek yang ada. Alternatif yang lebih praktis ini menyebabkan metode akuntansi berkembang secara luas dan konsisten. Selain itu dikenal pula prinsip-prinsip dewan May mencakup:

-          Bahwa akun pendapatan harusnya tidak dimasukkan dalam laba yang belum terealisir dan biaya yang dapat dibebankan pada pendapatan seharusnya tidak dibebankan.
-          Bahwa surplus modal seharusnya tidak dibebankan dengan jumlah yang dibebankan pada pendapatan.
-          Bahwa laba ditahan yang diperoleh perusahaan anak yang diciptakan sebelum konsolidasi bukan merupakan surplus yang diperoleh perusahaan induk konsolidasi.
-          Bahwa dividen atas saham treasury tidak dapat dibebankan pada pendapatan.
-          Bahwa piutang dari pejabat, pegawai, dan perusahaan afiliasi seharusnya tidak ditunjukan secara terpisah.


Setelah berdirinya American Accounting Association (AAA) yang banyak mengkritik SEC maka AICPA memutuskan untuk memberdayakan Committee Accounting Procedure (CAP) menerbitkan Accounting Research Bulletins (ARBs). Adanya praktek-praktek akuntansi yang banyak dikritik, isu-isu yang tidak populer, kegagalan untuk mengembangkan pernyataan menyeluruh tentang prinsip akuntansi menyebabkan konflik antara SEC dengan CAP.

3.      Fase Kontribusi Profesional (1953-1973)

Komite Khusus tentang Program Riset mengusulkan pembubaran CAP dan departemennya yang diterima oleh AICPA dan kemudian didirikan Accounting Principle Board (APB) dan The Accounting Research Division (ARD) untuk meneliti tentang isu-isu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. APB kemudian menerbitkan berbagai pendapat untuk membahas isu-isu kontroversial , namun upaya tersebut tidak berhasil sehingga APB diserang dan dikritik karena opini yang bersifat kontroversial termasuk tentang akuntansi pensiun, alokasi pajak penghasilan, kredit pajak investasi, akuntansi untuk penggabungan usaha dan goodwill.

4.      Fase Politisasi (1973-sekarang)

Keterbatasan asosiasi professional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi mendorong diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politis. Dalam situasi tersebut FASB mengindikasikan proses penetapan standar akuntansi sebagai proses demokratik.


Proses penetapan standar akuntansi tidak hanya didasarkan kebutuhan pemakai tetapi juga mempertimbangkan beberapa perspektif yang dapat mempresentasikan seluruh konstituensi. Juga ditekankan agar Pemerintah federal dan Kongres harus berada pada kepentingan umum dengan mempertahankan dan meningkatkan akuntabilitasnya dimata publik.
E. Relevansi Sejarah Akuntansi

Sejarah akuntansi memungkinkan kita untuk memahami kondisi sekarang dan untuk meramalkan atau mengendalikan masa depan kita dengan lebih baik. Sejarah akuntansi merupakan studi tentang warisan akuntansi dan kontribusinya pada pedagogi, kebijakan, dan perspektif akuntansi.

Dalam kaitannya dengan pedagogi, sejarah akuntansi berguna untuk memahami dan mengapresiasikan bidang pengetahuan dan evolusinya sebagai suatu pengetahuan sosial secara lebih baik.

Dalam kaitannya dengan perspektif kebijaksanaan, sejarah akuntansi dapat menjadi sarana penilaian yang lebih baik terhadap praktik yang berjalan dibandingkan dengan metode masa lalu.

Bidang-bidang seperti biografi, sejarah institusional, perkembangan pemikiran, sejarah umum, sejarah kritis, taksonomi dan database bibliografik dan historigrafi merupakan alat ideal untuk meneliti sejarah akuntansi .


















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Menurut para ahli ekonomi, akuntansi ada sejak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran yang sah. Pencatatan keluar masuknya uang, timbulnya hutang -piutang serta transaksi-transaksi lainnya dilakukan orang mula-mula di atas lempengan tanah liat, yang kemudian berkembang dengan menggunakan lontar. Naskah yang menggunakan lontar tersebut berasal dari negara Arab ( Mesir ), pada waktu itu Mesir merupakan Koloni ( Jajahan ) Romawi. Naskah tersebut hingga sekarang masih tersimpan dengan baik, berasal dari Babilonia pada tahun 3600 SM.
Setelah bangsa Romawi menemui kesulitan menggunakan angka-angka mereka sendiri didalam pencatatan akuntansi, maka kemudian mereka menggunakan angka Arab ( angka desimal ), yang pada waktu itu sudah dikenal oleh orang Mesir.
Evolusi akuntansi terjadi bersamaan dengan diketemukannya sistem pembukuan berpasangan ( DOUBLE - ENTRY ) oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan pedagang yang terkenal dan ulung pada abad itu. Double - Entry merupakan pencatatan seluruh transaksi kedalam dua aspek yaitu " debet dan kredit " yang orientasinya selalu dalam keadaan seimbang.
Pada abad ke 15 tepatnya tahun 1494 akuntansi yang menggunakan angka Arab berkembang di Italia. Buku yang pertama diterbitkan oleh orang Italia tentang akuntansi baru muncul pada akhir abad ke 15, dimana buku ini merupakan hasil karya seorang Venesia yang bernama Luca Pacioli. Buku ini berjudul " SUMMA DE ARITHMATICA, GEOMETRICA PROPORPIONI ET PROPORTIONALITA ". Bagian dari buku tersebut yang membahas tentang akuntansi berjudul " TRACTACUS DE COMPUTIS ET SCRIPTORIA . Buku inilah yang kemudian tersebar di benua Eropa barat dan kemudian dikembangkan kembali oleh para ahli-ahli akuntansi sehingga timbulah beberapa sistem akuntansi dengan tetap mengacu pada metode yang digunakan oleh Luca Pacioli.